Minggu, 17 April 2016

TUGAS 6 "AKUNTANSI INTERNASIONAL"



Nama               : Shintya Permatasari
NPM               : 26212989
Kelas               : 4EB12
Mata Kuliah    : Akuntansi Internasional

PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

Perubahan harga Inflasi adalah kenaikan harga secara umum sedangkan Deflasi adalah penurunan harga secara umum.

Penyebab Inflasi adalah :
1.      Kebijakan Moneter
2.      Kebijakan Fiskal
3.      Biaya pemilihan umum yang terlalu besar
4.      Penyebaran inflasi international

MENGAPA LAPORAN KEUANGAN DI MASA PERUBAHAN HARGA BERPOTENSI MENYESATKAN ?

Dari sudut manajerial, pengukuran yang tidak akurat dapat menimbulkan penyimpangan sebagai berikut :
1.      Proyeksi keuangan berdasarkan data rangkaian waktu historis yang belum disesuaikan.
2.      Anggaran yang menjadi dasar pengukuran
3.      Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inflasi yang tidak terkendali.

Pendapatan yang dibesarkan dapat menimbulkan sebagai berikut :
1.      Kenaikan pajak yang sebanding.
2.      Permintaan deviden yang lebih banyak dari pemegang saham.
3.      Tuntutan kenaikan gaji karyawan
4.      Kebijakan yang merugikan dari pemerintah tuan rumah (misalkan pajak yang dibebankan atas kelebihan laba )

Alasan – alasan untuk mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit,sebagai berikut :
1. Pengaruh perubahan harga bergantung secara parsial kepada transaksi dan kondisi perusahaan.
2. Penanganan masalah uang diakibatkan oleh perubahan harga bergantung kepada pemahaman yang akurat terhadap masalah tersebut.
3.     Pernyataan manajer mengenai masalah yang diakibatkan oleh perubahan harga lebih dapat dipercaya jika perusahaan mengeluarkan informasi keuangan yang membahas masalah tersebut.

JENIS- JENIS PENYESUAIAN INFLASI

Rangkaian statistik yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun khusus biasanya tidak berjalan secara bersamaan. Tiap perubahan harga memiliki pengaruh yang berlainan terhadap pengukuran posisi keuangan dan kinerja operasional dari suatu perusahaan dan diterangkan menurut tujuan yang berlainan pula.

PENYESUAIAN TINGKAT HARGA UMUM

Mata uang tetap (biaya historis) adalah jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum. 

Indeks harga Angka indeks harga digunakan dalam translasi jumlah uang yang dibayarkan di periode sebelumnya ke dalam setara daya beli di akhir periodenya (daya beli tetap – biaya historis) Rumus yang digunakan adalah :

GPLc / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEC


Dimana :         GPL    : indeks harga umum
C         : tahun berjalan
td         : tanggal transaksi
PPE     : setara daya beli umum


PENYESUAIAN BIAYA KINI
 
Perbedaan model biaya kini dengan akuntansi konvensional yaitu :
1.    Asset dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historisnya.
2.    Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan perusahaan di suatu periode (tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya.

BIAYA KINI DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT HARGA UMUM

Kebijakan akuntansi :
1.    Dasar penyajian
2.    Komparabilitas
3.    Persediaan
4.    Asset tetap
5.    Penyusutan
6.    Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7.    Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
8.    Laba atau rugi dari posisi moneter

PENDEKATAN TERHADAP AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA NEGARA

Amerika Serikat

Pada tahun  1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan  No 33 berjudul Pelaporan Keuangan dan Perubahan harga, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya histories dan daya beli konstan kini.

Perusahaan pelapor disarankan untuk mengungkapkan informasi berikut tiap lima tahun terakhir:
  • Penjualan bersih dan pendapatan operasional lain.
  •  Laba operasional berkelanjutan berdasarkan biaya kini.
  •   Daya beli laba atau rugi (moneter) atas pos – pos moneter bersih.
  • Peningkatan atau penurunan biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah.
  • Semua penyesuaian translasi gabungan mata uang asing, berdasarkan biaya kini.
  • Asset bersih di akhir tahun berdasarkan biaya kini.
  •  Pendapatan per saham.
  •  Dividen per saham dari saham biasa.
  •  Harga pasar per saham dari saham biasa.
  •  Harga pasar per saham dari saham biasa di akhir tahun.
  • Tingkat indeks harga konsumen (CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasional berkelanjutan.

Inggris

Laporan biaya kini di Inggris  mewajibkanbaik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan. Standar di Inggris memeperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
  • Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis
  •  Menyajikan akun-akun biaya histories sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini
  •          Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai sati-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai
·         
Brasil

Akutansi inflasi yang direkomen dasikan  di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan pelaporan, hokum perusahan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil. Pneyesuaian inflasi yang sesuai dengan hokum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanent dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata uang local. Aktiva permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investsai, beban tangguhan dan depresiasi terkait, serta kaun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan  modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.

Pelaporan akuntansi inflasi yang dianjurkan di Brasil, yaitu sesuai :
  •  Undang – undang perusahaan Brasil
  •  Komisi sekuritas dan Bursa Brasil

INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD BOARDS ( IASB )

IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang local di lingkungan hiperinflasi tidak bermanfaat. Laba atau rugi daya beli terkait posisi kewajiban atau asset moneter bersih harus dimasukkan ke dalam laba bersih. Perusahaan pelaporan juga harus mengungkapkan : 
  • Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukur telah dilakukan. 
  • Model penilaian asset yang digunakan dalam pelaporan utama (yaitu penilaian historis atau biaya kini) 
  •  Identitas dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selama tahun pelaporan.    
  •  Laba rugi moneter bersih tahun berjalan 

Hal – hal terkait inflasi :
  • Laba dan rugi inflasi
  •       Laba dan rugi modal
  •           Inflasi asing
 
SUMBER :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6. 2010: Salemba Empat