Senin, 19 Oktober 2015

SHINTYA PERMATASARI_TUGAS 1_TULISAN (Etika Yang Berlaku Di Suatu Daerah )

Nama : Shintya Permatasari
NPM : 26212989
Kelas : 4EB12
Mata Kuliah : Etika Profesi Akuntansi



Betawi dan Adat Istiadat yang Membentuk Kepribadian Masyarakatnya


 

Suku betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduk aslinya bertempat tinggal di Jakarta. Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku betawi merupakan hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa pada masa lalu. Secara biologis mereka yang mengaku sebagai orang betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda,Melayu, Arab, Bali, Bugis, Makasar, Ambon, dan tionghoa.

Dalam masyarakat betawi, mereka hidup berdampingan dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Norma disebut juga dengan peraturan sosial yang sifatnya memaksa sehingga seluruh anggota masyarakat harus tunduk sesuai dengan norma-norma yang berlaku sejak lama. Norma merupakan hasil ciptaan mausia sebagai makhluk sosial. Sejarah terbentuknya norma terjadi secara tidak sengaja, namun lama-kelamaan norma-norma tersebut disusun dan dibentuk secara sadar. Norma yang berada dalam masyarakat berisi dan terkandung tata tertip, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar. 

            Norma yang berlaku di masyarakat betawi diantaranya Norma agama, Norma kesusilaan, dan Norma kesopanan. Norma agama merupakan suatu aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan mengatur tingkah laku manusia dengan sesama berdasarkan pada ajaran suatu agama yang bertujuan untuk menyempurnakan manusia supaya orang tersebut menjadi baik dan selalu menjauhi hal-hal yang buruk. Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesopanan adalah norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur pergaulan sehingga masing-masing anggota masyarakat saling hormat-menghormati.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa kitab suci suatu agama yang sangat dipercaya oleh pengikutnya, adapun kitab-kitab suci tersebut adalah sebagai berikut:


  • ·         Kitab Al-Qur’an dijadikan pedoman oleh pemeluk Agama Islam.
  • ·          Kitab Injil dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Kristen protestan dan Katholik
  • ·          Kitab Tripitaka Kitab ini dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Budha.
  • ·          Kitab Weda merupakan kitab suci yang dijadikan pedoman oleh pemeluk agama Hindu.
  • ·         Dan kepercayaan adat yang berlaku secara turun-temurun.


Mayoritas masyarakat betawi merupakan pemeluk agama islam. Norma agama dijadikan benteng terkuat yang diajarkan orang tua kepada anakanya. Orang Betawi sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orangtua tersebut. Orang tua mengajarkan untuk selalu beribadah kepada Allah SWT dengan cara mengaji, shalat 5, menghapalkan ayat-ayat suci alqur’an dan mengamalkannya. Norma agama memuat beberapa kewajiban yang harus ditaati diantaranya adalah Kewajiban untuk beribadah, membantu sesama yang membutuhkan, menghormat antar pemeluk agama lain dan Saling mengasihi tidak saling menyakiti. Apabila melanggar norma akan mendapatkan Sanksi. Sanksi untuk pelanggar norma agama biasanya tidak langsung, yakni berupa dosa, Karena sanksi ini terjadi ketika manusia sudah berhadapan dengan Tuhan. Masyarakat betawi menerapkan norma agama dalam kehidupan bermasyarakat. Walaupun sanksi yang diterima tidak secara langsung diterima, masyarakat betawi tetap menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan norma-norma agama yang berlaku.

Masyarakat betawi dikenal sebagai masyarakat yang ramah, senang bergotong royong dan menghargai pluralisme. Hal ini terlihat dengan hubungan yang baik antara masyarakat betawi dan pendatang dari luar Jakarta. Orang betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi. terbukti dari perilaku kebanyakan warga yang masih memainkan lakon atau kebudayaan yang diwariskan dari masa ke masa seperti lenong, ondel-ondel, gambang kromong, dan lain-lain. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan sebagian besar masyarakat betawi masa kini agak terpinggirkan oleh modernisasi di lahan lahirnya sendiri . Namun tetap ada optimisme dari masyarakat betawi generasi mendatang yang justru akan menopang modernisasi tersebut. Jiwa sosial mereka sangat tinggi walaupun kadang-kadang dalam beberapa hal terlalu berlebih dan cenderung tendensius.

Masyarakat betawi di ajarkan oleh orang tuanya sejak kecil untuk berperilaku sopan dan santun. Hal ini dapat dilihat dari perilaku anak-anak betawi yang selalu mencium tangan kedua orang tuanya sebelum pergi kesekolah ataupun tempat lainnya diluar rumah. Menghormati orang yang lebih tua berbicara dengan sopan dan santun, menghargai sesamanya dan menyayangi orang-orang yang usianya berada dibawahnya. Menerima sesuatu dengan tangan kanan, tidak berbicara kasar,kotor dan takabur,tidak menyela pembicaraan orang tua. Mengucapkan salam ketika keluar dan sampai rumah. Tidak makan sambil berbicara. Ketika sedang makan mendahulukan orang yang lebih tua terlebih dahulu. 

Selain norma-norma yang diajarkan oleh orang tua dan lingkungannya, masyarakat betawi juga banyak menjalankan adat istiadat yang dapat dijadikan pembelajaran untuk mematuhi norma-norma yng berlaku di masyarakat betawi. Masyarakat betawi dalam berkomunikasi menggunakan bahasa melayu berdialek betawi. Dialek bahasa Betawi juga mencirikan perpaduan berbagai macam kebudayaan. Bahasa dari berbagai daerah lain di Nusantara dan budaya asing memberi kontribusi nan cukup dominan dalam pembentukan bahasa Betawi. 

Dalam bidang kesenian, kesenian betawi dipengaruhi oleh Kesenian Barat, Tionghoa, Arab, Melayu, dan Sunda. Namun kesenian tersebut tetap terasa khas betawi. Berikut adalah beberapa kesenian yang menjadi ciri khas betawi

Jenis seni musik Betawi.
  1. Keroncong tugu berlatar belakang Portugis-Arab,
  2. Gambang kromong nan awalnya berasal dari seni musik orisinil Tionghoa,
  3. Tanjidor berlatarbelakang ke-belanda-an, dan
  4. Rebana berakar pada tradisi musik Arab.
Jenis seni tari Betawi.
  1. Tari samrah,
  2. Tari cokek,
  3. Tari zapin,
  4. Tari topeng betawi,
  5. Tari blenggo,
  6. Tari yapong dipengaruhi tari jaipong Sunda, dan
  7. Tari cokek.
Jenis seni peran Betawi
  1. Lenong,
  2. Tonil,
  3. Shahibul hikayat (teater tutur),
  4. Gambang rancang (teater tutur), dan
  5. Wayang kulit Betawi.
  6. Biasanya melakonkan keseharian rakyat Betawi.


Melalui kesenian tersebut banyak pelajaran yang dapat diambil oleh masyarakat betawi agar dapar berperilaku yang baik dan menjalankan norma-norma yang ada. Seperti wayang kulit betawi yang selalu menampilkan kehidupan masyarakat betawi yang baik, ramah dan seantiasa menciptakan kedamaian sesama. Tidak suka melakukan hal-hal yang melanggar peraturan dan merugikan orang lain dengan penyampaian yang khas betawi.





Sumber : http://mayatekaje2.blogspot.co.id


Pakaian adat betawi menampilkan pakaian yang sopan dengan menggunakan tutup kepala yang biasa disebut destar atau liskol. Baju jasnya menutup leher (jas tutup). Ke bawah mengenakan celana panjang batik. Selembar kain batik atau lockan melingkar pada bagian pinggang dan sebilah belati diselipkan di depan perut. Sandang adat wanitanya berupa kebaya dilengkapi selendang panjang nan menutup kepala serta kain batik. Pakaian ini yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat betawi. Pakaian inilah yang membentuk masyarakat betawi berpakaian dengan sopan. Walaupun saat ini pakaian adat tersebut tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun norma-norma kesopanan dalam berpakaian masih dipegang teguh oleh masyarakat betawi.





Sumber : http://core3.oomph.co.id 


Masyarakat betawi mempunyai makanan dan minuman yang khas. Salah satu minuman khas betawi yang paling dikenal adalah  Bir pletok. Minuman ini ialah minuman yang diadopsi dari barat ini memiliki cita rasa tersendiri.walaupun namanya bir, minuman ini tidak mengandung alkohol karena bahan dasarnya adalah jahe. Minuman ini dapat menghangatkan dan menyehatkan badan. Alas an dinamakan bir pletok saat dimasak bir ini mengeluarkan bunyi "pletak-pletok". Sementara jenis makanan tradisional khas etnik Betawi di antaranya sayur babanci (sayur 1.000 bumbu), gado-gado, geplak, dan kerak telor. Dilihat dari jenis makanan dan minuman, masyarakat betawi memiliki makanan khas yang sehat. Tidak melanggar syariat-syariat agama yang mayoritas penduduknya beragama islam. 


Sumber : http://kokimasak.com
 
Dalam prosesi pernikahan suku betawi mempunyai cara yang berbeda dengan suku lainnya di Indonesia. Dimana ketika mempelai pria datang ke rumah mempelai wanita, mempelai pria harus membawa sirih lamaran, kekudung, mahar (mas kawin), pesalinan, dan petise. Pesalinan berupa baju wanita dan roti buaya. Sedangkan petise ialah kotak berisi sayur mayur atau bahan mentah buat pesta. Banyak makna yang terkandung didalammnya, sirih lamaran diberikan sebagai simbol menghormati pihak perempuan. Roti buaya diberikan sebagai simbol kesetiaan dan abadi. Selain itu mempelai laki-laki dan perempuan diharapkan dapat mencari makan bersama. Terkadang terdapat buaya kecil yang diletakan diatas atau disebeleh buaya besar dengan makna kelak pengantin perempuan dan laki-laki memiliki keturunan. 



Sumber : http://budaya-indonesia.org

Setelah itu mempelai pria diarak menuju rumah pengantin perempuan. Saat akan melakukan akad nikah, mempelai pria dikawal bak seorang raja. Mempelai pria juga diiringi rombongan yang membawa seserahan. Ondel-ondel, tanjidor , marawis, dan dua pemuda yang  membawa bunga kelapa (lambang kemakmuran) turut meramaikan suasana. Posisinya berada di bagian depan. Begitu rombongan tiba akan disambut dengan letusan petasan, penanda akan diselenggarakan hajat besar.




Sumber : http://www.mantenhouse.com

Kemudian pihak mempelai pria akan disambut oleh “Palang Pintu”. Palang pintu merupakan tahap terakhir sebelum mempelai pria diperbolehkan masuk kedalam rumah mempelai wanita untuk melakukan proses akad nikah. Acara “Palang Pintu” menampilakn beladiri yang menjadi ciri khas masyarakat betawi yaitu pencak silat. Tujuan dilakukannya acara ini adalah sebagai ujian bagi mempelai pria agar diterima menjadi calon suami. Dalam prosesi ini, utusan keluarga pria dan wanita saling berbalas pantun dan adu silat.


 


Sumber :  http://semarangwedding.com


Dalam prosesi pernikahan banyak pelajaran yang diambil oleh masyarakat betawi dalam menjalani kehidupan. Masyarakat yang menghormati orang lain, menjaga kesetiaan kepada orang lain, dapat menghadapi ujian dengan baik, kegotong royongan, dan seantiasa melakukan hal-hal yang tidak melanggar norma-norma yang berlaku.

Adat istiadat menjadi ciri khas di setiap daerah yang ada di Indonesia, memiliki makna dan pelajaran hidup yang dapat digunakan. Norma-norma yang berlaku dimasyarakat membentuk kita menjadi orang yang berperilku baik, baik dengan Tuhan maupun dengan sesamanya. Hidup masyarakat yang damai, tentram dan sejahtera.

Sumber :