Sabtu, 25 Juni 2016
TUGAS 12 MINGGU 13 (KELOMPOK) "AKUNTANSI INTERNASIONAL"
Anggota :
- Kartika Ratna Sari W ( 24212034 )
- Shintya Permatasari ( 26212989 )
- Yodawan Saputra ( 27212813 )
Kelas
: 4EB12
PERTUMBUHAN
DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis
internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri.
Kegiatan ini, yang berakar dari masa lampau, akan terus berlanjut. Isu
akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah
sejumlah besar obat-obatan kepada seluruh importer Brasil dan mengirimkan
tagihan dalam mata uang asing Real
Brasil. Seandainya nilai real mengalami penurunan relative terhadap Euro
sebelum dilakukannya pembayaran, Solvay akan mengalami kerugian dalam mata uang
asing karena real akan menghasilkan euro yang lebih kecil pada saat konversi
setelah iraluasi dibandingkan sebelum devaluasi.
Saat
ini, bisnis internasional semakin berhubungan dengan investasi asing langsung,
yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan
membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi
strategis. Jika terlihat jelas adanya bias dari negara-negara maju terhadap
investasi asing langsung, meledaknya arus investasi asing langsung ke
negara-negara berkembang sejak awal tahun, 1990-an menunjukkan bahwa MNC
semakin menyadari bahwa negara-negara tuan rumah ini (host countries) menjadi
lokasi investasi yang menarik.
Operasi
yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan
menghadapi risiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika
operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu negara. Seperti satu
contoh, bagaimana seharusnya sebuah MNC seperti Sandvik melaporkan hasil
operasinya, baik domestik dan internasional, terhadap seluruh investor Swedia.
Namun demikian, pemegang saham Sandvik dari Swedia terbiasa untuk melihat
'aporan menurut G A AP Swedia. Pemeriksaan terhadap kebijakan akuntansi atas
konsolidasi menunjukkan bahwa perusahaan pertama-tama menyajikan ulang seluruh
akun-akun luar negerinya menjadi sesuai dengan GAAP Swedia sebelum dilakukan
konsolidasi.
Akun
konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam standar
yang dibuat oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Swedia. Akan tetapi dalam
menyajikan dari sekelompok prinsip menjadi kelompok lainnya, apakah ada yang
hilang dalam proses translasi tersebut? Sebagai contoh, perusahaan Meksiko
menyesuaikan laporan keuangan mereka atas perubahan harga, yang ditimbulkan
oleh periode inflasi yang serius di masa lalu. Metodologi konsolidasi yang
dianut Sandvik memerlukan adanya penyesuaian atas laporan akuntansi inflasi ini
untuk dikembalikan kepada biaya historis sebelum dilakukan konsolidasi.
Metodologi mengurangi isi informasi akun anak perusahaan Meksiko yang
disesuaikan dengan inflasi? Mungkinkah hal ini menjelaskan mengapa perusahaan
multinasional dari Jepang, Yamaha, produsen instrumen dan produk-produk gaya
hidup lain yang terkenal di dunia, mengikuti jalan yang berbeda.
Yamaha
Corporation dan anak-anak perusahaan domestiknya mempertahankan catatan
akuntansinya dan menyusun laporan keuangannya sesuai dengan prinsip dan praktik
akuntansi yang diterima secara umum di Jepang, dan anak perusahaan luarnegeri
mempertahankan buku akun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang
berlaku di negara domisili. Perusahaan dan seluruh anak perusahaan yang
dikonsolidasikan disebut sebagai "Kelompok” Laporan keuangan berikut ini
telah dipersiapkan dari laporan keuangan yang diserahkan kepada Kementerian
Keuangan sebagaimana yang ditentukan oleh Hukum Pasar Modal di negara Jepang.
Dengan demikian, laporan keuangan konsolidasi yang disisipkan dapat berbeda
dalam beberapa aspek signifikan dengan prinsip dan praktik akuntansi yang
diterima di negara dan wilayah yurisdiksi selain Jepang.
Selain
itu terdapat pula pilihan mengenai kurs nilai tukar yang digunakan untuk
mengkonversi akun-akun luar negeri ke dalam satu mata uang pelaporan.. Karena
jarang sekali kurs nilai tukar konstan nilainya, penyajian kembali akun yang
menggunakan kurs nilai tukar yang berubah-ubah hampir tiap hari menghasilkan
keuntungan dan kerugian yang dapat menimbulkan pengaruh signifikan atas profitabilitas
yang dilaporkan dan persepsi tingkat risiko dari suatu operasi multinasional.
Seperti yang dapat diduga, perlakuan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian
seperti ini tidaklah seragam di seluruh dunia.
Manajer
keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas lingkungan pengukuran
akuntansi suatu perusahaan
multinasional (multinational
enterprise-MNE). Sebagai contoh, memahami pengaruh perubahan nilai tukar dan
tingkat inflasi merupakan hal penting dalam bidang-bidang seperti menyusun
anggaran jangka pendek dan jangka panjang induk perusahaan dan anak-anak
perusahaan (atau cabang-cabang), mengukur dan mengevaluasi kinerja unit usaha
lokal dan para manajernya, dan membuat keputusan yang berpengaruh pada
perusahaan secara keseluruhan dalam melakukan alokasi modal investasidan laba
ditahan, dan sebagainya. Yang membuat lebih rumit lagi adalah kurs nilai tukar
dan tingkat inflasi tidak bergerak secara bersamaan. Begitu luasnya pengaruh
perubahan kurs nilai tukar valuta asing dan inflasi luar negeri terhadap
pengukuran akuntansi menyebabkan sistem pengendalian keuangan domestik tidak
mampu memenuhi kebutuhan para manajer dengan baik tanpa dilakukannya
penyesuaian lingkungan yang memadai. Akuntansi manajemen dari sudut pandang
internasional kemungkinan besar mencakup bahan yang rinci dan paling rumit
Masalah
penting dalam perpajakan internasional dan
penentuan harga transfer. Usaha-usaha yang beroperasi di lebih dari satu
negara perlu mengamati dan mengelola risiko pajak yang dihadapi dengan saksama.
Pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai mata uang hanyalah sebuah permulaan.
Sangatlah mungkin bahwa langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan besarnya
pajak di suatu tempat akan meningkatkan besarnya pajak di tempat lain, dan
peningkatannya mungkin lebih besar dari pengurangan pada awalnya. Pengaruh
strategi perpajakan terhadap penganggaran dan prosedur kendali perusahaan harus
dipertimbangkan dengan saksama. Sebagai contoh, strategi yang baik untuk
mengurangi pajak mungkin menimbulkan pengaruh terhadap sistem evaluasi kinerja
yang sebenamya tidak diharapkan. Harga transfer (transfer price) harga yang
dibebankan terhadap unit-unit usaha atas transaksi internal yang melewati
batas-batas nasional sering kali ditetapkan dengan mengingat faktor
minimalisasi pajak. Ide dasamya adalah untuk mengumpulkan beban (sebanyak
mungkin) pada neeara-negara dengan tingkat tarif pajak yang tinggi dan
mengumpulkan pendapatan di negara-negara yang rendah tingkat tarif pajaknya,
sehingga memaksimalkan laba secara keseluruhan. Pemerintah sangat menyadari
strategi ini dan telah menerapkan aturan yang rumit untuk mencegah penggunaan
strategi ini secara berlebihan. Apabila istilah harga "transaksi
wajar" menyebar luas, definisi dan metode yang digunakan untuk menghitungnya
sangat bervariasi. Di atas semuanya itu, perubahan tak terduga dalam kurs nilai
tukar atau tingkat inflasi dapat menimbulkan malapetaka dalam strategi
perencanaan pajak. Umumnya, diperlukan penggunaan model komputer yang rumit
untuk menghitung perkiraan pengaruh strategi pajak suatu perusahaan secara
menyeluruh.
INOVASI
KEUANGAN
Manajemen
risiko telah menjadi istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan
manajemen. Alasannya tidaklah sulit dicari. Dengan deregulasi -pasar keuangan
dan pengendalian modal yang terus dilakukan, volatilitas dalam harga komoditas,
valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa dewasa ini. Berdasarkan
kondisi dunia saat ini, manajer keuangan perlu menyadari risiko yang mereka
hadapi yang berasal dari volatilitas tersebut, memutuskan risiko manakah yang
perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang
dijalankan.
Pada saat yang bersamaan, kemajuan dalam
teknologi keuangan memungkinkan pergeseran risiko keuangan kepada pundak orang
lain. Meski demikian, beban untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat
dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku pasar, yang
banyak di antaranya mungkin berada ribuan mil jauhnya. Tampak jelas adanya
ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan
kebingungan yang timbul dari perbedaan pengukuran oroduk risiko keuangan.
Mereka yang memiliki keahlian manajemen risiko sangat dihargai oleh pasar.
KOMPETISI
GLOBAL
Kompetisi
global merupakan bentuk persaingan yang mengglobal, yang melibatkan beberapa
Negara. Era globalisasi dan informasi ditandai dengan semakin meningkatnya
jalur interkoneksi antar negara-negara di dunia. Akselerasi proses globalisasi
difasilitasi oleh revolusi di bidang teknologi khususnya Teknologi Informasi
dan Komunikasi, yang mentransformasikan masyarakat dunia menyambut era yang
familiar dengan sebutan “era informasi”. Dalam era informasi, informasi telah
berkembang menjadi komoditas yang penting dan strategis, serta semakin luas
memasuki berbagai sisi dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, maka dibutuhkan trik dan
strategi serta teknologi untuk bisa bersaing dengan Negara-negara lainnya.
Disamping itu kekuatan modal dan stabilitas nasional memberikan pengaruh yang
tinggi dalam persaingan itu. Dalam persaingan ini tentunya Negara-negara maju
sangat berpotensi dalam dan berpeluang sangat besar untuk selalu bisa eksis
dalam persaingan itu. Hal ini disebabkan karna :
- Teknologi yang dimiliki jauh lebih baik dari Negara-negara berkembang.
- Kemampuan modal yang memadai dalam membiayai persaingan global sebagai wujud investasi mereka
- Memiliki masyarakat yang berbudaya ilmiah atau IPTEK
Alasan-alasan
diatas cenderung akan melemahkan Negara-negara yang sedang berkembang dimana
dari sisi teknologi, modal dan pengetahuan jauh lebih rendah. Contohnya di Indonesia, pada pulau Bali
sendiri kalau kita lihat masih berada diposisi yang sulit, dimana perekonomian
Bali masih didominasi oleh orang-orang asing, misalnya hotel-hotel besar, dan
juga perusahaan-perusahaan besar lainnya. Kompetisi global juga menyebabkan
menyempitnya lapangan pekerjaan, terutama masyarakat local, karna kebanyaan
pekerjaan dilakukan oleh teknologi, dan Negara-negara maju menjadi pemasok
kebutuhan-kebutuhan, sehingga kita Cuma bisa menikmati hasil yang sudah
disuguhkan secara cantik yang sebenarnya merupakan ancaman yang sangat besar
bagi bangsa kita. Dilain sisi, lahan pertanian juga akan semakin menyempit.
Selain
era informasi, saat ini globalisasi juga sering disebut sebagai “era persaingan
bebas”. Dalam era persaingan bebas atau kompetisi global maka tuntutan yang
lebih tinggi dari standar yang ada terhadap kemampuan seseorang atau seseorang
yang memiliki daya saing tinggi sangat diperlukan sehingga seseorang dengan kemampuan
di atas rata-rata akan mampu bersaing dalam kompetisi tersebut, sedangkan
sebaliknya, seseorang dengan kemampuan biasa-biasa saja apalagi kekurangan
bekal kemampuan yang memadai, maka dengan sendirinya akan tersingkir dari
kompetisi global tersebut.
Kompetisi
global juga ada kaitannya dengan perdagangan bebas (pasar global) akan
memberikan kesejahteraan antar bangsa yang semakin meningkat. Dunia dengan
perdagangan bebas dalam arti kata seluas-luasnya, yaitu dunia tanpa batas.
Pembatas yang kita miliki adalah terutama hanyalah kemampuan kita bersaing baik
didalam negeri maupun di tingkat internasional. Pasar global harus diartikan
bahwa tidak ada lagi perbedaan antara pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
Dunia hanya memiliki satu pasar yaitu pasar global. Masalah daya saing dalam
pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak
ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan daya saing yang tinggi, niscaya
produk suatu negara, termasuk produk Indonesia,tidak akan mampu menembus pasar
internasional. Bahkan masuknya produk impor dapat mengancam posisi pasar
domestik. Di tengah keterbukaan ekonomi dimana produk dan jasa bersaing bebas
dalam sebuah negara, maka yang paling memiliki keunggulan kompetitif, akan
menguasai pasar.
Dampak Positif
Pekerjaan
Pekerjaan
dianggap sebagai salah satu keuntungan yang paling penting, globalisasi telah
menghadirkan banyak peluang kerja. Perusahaan-perusahaan masuk kedalam
negara-negara berkembang untuk memperoleh tenaga kerja. Hal ini jelas
memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan penghasilan untuk penduduk dalam
negara tuan rumah. Migrasi yang telah menjadi lebih mudah juga menyebabkan
peluang pekerjaan yang lebih baik.
Pendidikan
Dampak
positif yang sangat penting yang telah membantu penduduk adalah penyebaran
pendidikan. Dengan berbagai lembaga pendidikan di seluruh dunia, yang bisa
bergerak keluar dari negara asal untuk peluang yang lebih baik di tempat lain.
Berintegrasi dengan budaya-budaya yang berbeda, bertemu dan belajar dari
berbagai orang melalui media pendidikan semua dapat terjadi karena globalisasi.
Negara-negara berkembang adalah negara yang paling diuntungkan.
Kualitas Produk
Perdagangan
internasional telah melahirkan persaingan yang ketat di pasar. Sebuah komoditas
tertentu mungkin memiliki ratusan pilihan dengan harga yang berbeda-beda.
Kualitas produk harus ditingkatkan agar tidak kehilangan pelanggan. Sekarang
pelanggan dapat berkompromi dengan kisaran harga tapi tidak dengan kualitas
produk. Kualitas rendah dapat mempengaruhi kepuasan konsumen.
Harga lebih murah
Globalisasi
telah membawa persaingan sengit di pasar. Karena banyak produk-produk yang
dapat dipilih konsumen, produsen hanya dapat bertahan ketika harga produk
kompetitif. Ada kemungkinan bahwa setiap pelanggan dapat beralih ke produsen
lain jika harga produk dibanderol terlalu tinggi. Oleh karena itu, konsumen
diuntungkan dengan mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
Bebasnya Arus Modal
Modal
atau kapital merupakan tulang punggung setiap perekonomian, serta merupakan
unsur yang sangat penting agar perekonomian berfungsi dengan benar. Sekarang
mentransfer uang melalui bank dapat dilakukan hanya dengan mengklik sebuah
tombol, yang dapat dilakukan karena adanya transfer elektronik, yang telah
membuat hidup sangat nyaman. Banyak perusahaan besar yang berinvestasi di
negara-negara berkembang dengan mendirikan unit industri di luar negara asal
mereka. Hal ini menyebabkan investasi asing langsung (Foreign Direct
Investment), yang membantu dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara
tuan rumah.
Komunikasi
Teknologi
informasi telah memainkan peran penting dalam membawa negara-negara menjadi
lebih dekat dalam hal komunikasi. Setiap informasi dapat dengan mudah diakses
dari sudut dunia manapun. Sirkulasi informasi tidak lagi hal yang sulit, serta
bisa terjadi dalam hitungan detik saja. Internet telah secara signifikan
mempengaruhi perekonomian global, memberikan akses langsung ke berbagai
informasi dan produk.
Transportasi
Dianggap
sebagai roda setiap organisasi bisnis, konektivitas ke berbagai belahan dunia
tidak lagi merupakan masalah serius. Sekarang ada berbagai jenis transportasi
yang tersedia, seseorang dapat dengan mudah memberikan produk kepada pelanggan
yang terletak di belahan dunia manapun. Selain itu, fasilitas infrastruktur
lain seperti distribusi, rantai pasokan(supply chain), dan logistik telah
menjadi sangat cepat dan efisien.
Perdagangan Internasional
Transaksi
dalam perdagangan internasional bukan hanya mencakup pembelian dan penjualan
komoditas. Sekarang perdagangan internasional telah memperluas cakrawala dengan
bantuan proses bisnis outsourcing. Kadang-kadang untuk berkonsentrasi pada
segmen usaha tertentu, outsourcing layanan tertentu perlu dilakukan. Beberapa
negara mempraktekan perdagangan bebas dengan pembatasan minimal pada kebijakan
EXIM (ekspor-impor). Hal ini telah terbukti bermanfaat bagi bisnis.
Kenaikan PDB
Produk
Domestik Bruto, umumnya dikenal sebagai PDB, adalah nilai uang dari barang dan
jasa yang diproduksi dalam wilayah domestik suatu negara selama satu tahun.
Seiring meluasnya pasar, ruang lingkup dan permintaan untuk suatu produk telah
meningkat. Produsen menyesuaikan produk dan jasa sesuai dengan persyaratan dari
perekonomian berbagai negara sehingga dapat memasuki pasar baru. Dengan
demikian, hasil akhir dalam hal keuntungan finansial adalah meningkatnya PDB
negara. Jika statistik dapat digunakan sebagai indikasi, PDB negara-negara berkembang
telah meningkat dua kali lipat dari sebelumnya.
Dampak Negatif
Masalah Kesehatan
Globalisasi
telah meningkatkan risiko kesehatan, serta memberikan ancaman dan tantangan
baru terhadap epidemi. Salah satu contohnya adalah HIV/AIDS. Asal-usulnya adalah
padang gurun Afrika, virus tersebut telah menyebar seperti api di seluruh dunia
dalam waktu yang sangat singkat. Makanan juga diangkut ke berbagai negara, dan
ini adalah masalah yang menjadi perhatian, terutama untuk makanan yang dapat
menjadi busuk. Regulasi keamanan dan standar persiapan makanan berbeda di
setiap negara, yang dapat menimbulkan risiko besar untuk potensi membahayakan
kesehatan.
Kehilangan Budaya
Secara
konvensional, orang dari suatu negara tertentu mengikuti budaya dan tradisi dari
zaman dahulu. Dengan sejumlah besar orang bergerak masuk dan keluar dari suatu
negara, budaya lama yang sudah ada dapat berubah. Orang mungkin beradaptasi
dengan budaya negara yang ditinggali. Mereka cenderung mengikuti budaya asing,
dan melupakan budaya lama mereka sendiri. Hal ini dapat menimbulkan konflik
budaya.
Distribusi Kekayaan yang Tidak
Merata
Dikatakan
bahwa orang kaya semakin kaya sementara yang miskin semakin miskin. Globalisasi
tidak mampu mengurangi kemiskinan. Sebaliknya globalisasi telah menyebabkan
akumulasi kekayaan dan kekuasaan di tangan beberapa negara maju. Oleh karena
itu kesenjangan antara elit dan miskin tampaknya menjadi jalan tidak berujung,
yang akhirnya menimbulkan ketimpangan ekonomi.
Degradasi Lingkungan
Revolusi
industri telah mengubah pandangan ekonomi. Industri mengambil sumber daya alam
dengan pertambangan, pengeboran, dll; yang membebani dan merusak lingkungan.
Sumber daya alam terus menipis dan berada di ambang kepunahan. Deforestasi atau
penggundulan hutan dipraktekkan karena tidak tersedianya lahan, sehingga secara
drastis mengurangi wilayah hutan. Ini menciptakan ketidakseimbangan dalam
lingkungan yang mengarah ke perubahan iklim dan terjadinya bencana alam.
Disparitas
Meskipun
globalisasi telah membuka jalan baru seperti lapangan pekerjaan dan pasar yang
lebih luas, masih ada perbedaan/disparitas dalam perkembangan ekonomi.
Pengangguran struktural diakibatkan oleh perbedaan/disparitas yang terjadi.
Negara-negara maju memindahkan pabrik-pabrik mereka ke luar negeri di mana
tenaga kerja murah tersedia. Negara tuan rumah menghasilkan pendapatan lebih
sedikit, dan bagian terbesar dari keuntungan jatuh ke tangan perusahaan asing.
Mereka membuat keuntungan besar sehingga menciptakan kesenjangan pendapatan
yang besar antara negara maju dan negara berkembang.
Kompetisi Sengit
Membuka
pintu perdagangan internasional telah melahirkan persaingan yang ketat. Ini
telah mempengaruhi pasar lokal secara dramatis. Akhir-akhir ini standar hidup
telah meningkat. Orang-orang siap untuk mengeluarkan uang tambahan untuk produk
yang mungkin tersedia pada harga yang lebih rendah. Hal ini karena teknik
pemasaran modern seperti iklan dan branding. Sebagai akibatnya para pemain
lokal mengalami kerugian besar karena mereka tidak memiliki potensi untuk
mengiklankan atau mengekspor produk mereka dalam skala besar. Oleh karena itu
pasar domestik menyusut.
Konflik
Setiap
perekonomian ingin berada di posisi teratas dan menjadi pemimpin. Negara-negara
maju berlomba-lomba untuk menjadi penguasa tertinggi. Ini telah menimbulkan
terorisme dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya. Tindakan seperti itu tidak hanya
menyebabkan korban jiwa, tetapi juga kerugian ekonomi yang besar.
Monopoli
Monopoli
adalah situasi dimana hanya ada satu penjual memiliki suara dalam sebuah produk
atau produk tertentu. Ada kemungkinan bahwa ketika suatu produk telah menjadi
pemimpin di bidangnya, perusahaan dapat mulai mengeksploitasi konsumen. Karena
tidak adanya pesaing, pemimpin mengambil keuntungan penuh dari penjualan
produk, yang kemudian dapat menyebabkan praktek-praktek ilegal dan tidak etis.
Monopoli adalah bencana karena memperlebar kesenjangan antara negara maju dan
berkembang.
SUMBER
:
Choi,
Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 2 Edisi 6.
2010: Salemba Empat
0 komentar:
Posting Komentar